Social Icons

Pages

Tuesday, March 9, 2010

Kontradiksi Akal dan Fikiran

Sekejap datang, dan tak pernah ingin pergi, selalu menjadi kontradiksi di dalam fikiran, apakah sebenarnya yang telah terjadi? Semuanya berjalan sesuai poros, alur yang telah tertuliskan, serta drama yang dimainkan oleh beberapa aktor yang terlibat.
Sampai dimana titik akhir, serta sebuah pencapaian telah dirasakan, tanpa diketahui sebelumnya bahwa yang terjadi harus seperti itu, dengan melewati berbagai jalan yang tidak terduga sebelumnya.
Kemanapun angin berhembus, disitulah tanda kehidupan, karena masih merasakan angin tersebut berhembus, air yang mengalir seakan tidak pernah perduli, atau bahkan manusia-manusia itu yang tidak menghiraukannya.
Sesuatu yang telah didapat, ternilai selalu kurang, ingin melebihi dari pencapaian tersebut, itulah kontradiksi.
Dimana fikiran dan hati tidak dapat dicampurkan, seperti minyak dan air, sulit untuk menyatu, sulit disini bukan berarti tidak bisa. Dalam kehidupan kita mengenal segala kemungkinan dapat terjadi.
Mengenal sebuah kontradiksi, dimana itulah sebenarnya proses pendewasaan. Ketidaksesuaian antara fikiran serta hati dapat terasa ketika sebuah proses atau praktek pencarian fakta dilakukan, dimana tersimpan keraguan, ketidakyakinan akan sesuatu, atau bahkan spirit yang menggebu-gebu.
Sering sekali manusia melakukan sesuatu, tanpa menyadari bagaimana pandangan ataupun perasaan manusia lainnya, dan ketika dalam penuntutan sebuah hak itu bersinggungan dengan hak-hak manusia lainnya. Disinilah fungsi otak dari seorang manusia, digunakan untuk berfikir. Pergunakanlah apa yang telah diberikan, manfaatkan apa yang telah didapat, dan fikirkan fungsi dari itu semua guna mempermudah segala hal. Karena sering manusia itu kebingungan dengan fikiran dan logikanya sendiri, sehingga selalu menilai segala sesuatu itu tidak pernah cukup.
Ketidakpuasan dalam diri bisa dikikis dengan sebuah sikap yang selalu mensyukuri dalam mendapatkan apapun, ketika kita mendapatkan sesuatu, anggaplah itu sebuah hadiah, dan jangan sekali-kali hadiah itu dijadikan sebuah tujuan, karena sampai kapanpun tidak akan pernah didapatkan arti dari hadiah tersebut jika itu dijadikan sebuah tujuan.

Setiap manusia memiliki akal dan fikiran,
tetapi tidak semua manusia selalu menggunakannya
dan mereka yang maju adalah mereka yang menggunakan akal dan fikiran sebaik-baiknya.
 
 
Blogger Templates