Social Icons

Pages

Tuesday, September 10, 2013

1 Pilihan Pada 2 Mimpi yang Berbeda

Sebuah janji telah terucap, hanya ketika tersadar akan mereka yang pernah meninggalkan luka maka itu menjadi rumit. konstruksi pikiran kita tidak sepenuhnya mampu untuk menopang segala bahan yang menjadi beban di otak. Dalam hati ada cinta, dalam pikiran ada objek yang dicinta.. Tak serta merta kita dapat melupakan apa yang menjadi impian, terlebih ketika "bangunan" kepercayaan pernah runtuh dan sulit untuk disusun kembali.

Impian, merupakan pencampuran daripada hasrat keinginan dan susunan rencana-rencana ideal dalam rangkaian pikiran kebahagiaan yang dinilai dapat menciptakan sebuah ketenangan dalam diri, meskipun itu tidak menjamin segalanya. Impian tak melulu menjadi fatamorgana, impian dapat diciptakan, impian dapat diwujudkan......bagi mereka yang percaya tentunya.

Entah, bagi sebagian orang ketika mengingat impiannya sendiri merupakan sebuah kesedihan yang mendalam, seperti sebuah kekecewaan atas apa yang telah terjadi dan mempersalahkan langkah juga diri sendiri tanpa henti.

Perlahan, ketika mimpi itu mendekat pada sebuah kenyataan...sedangkan kondisimu sekarang sedang terisi mimpi lain yang kadarnya berbeda, tidak kurang, akan tetapi hasratmu pada mimpi yang mendekati itu menjadi lebih menggebu mengingat mimpi lain itu kepercayaannya pernah runtuh. Lantas apa sebenarnya yang terjadi ini?

Menjatuhkan 1 pilihan pada 2 mimpi yang berbeda, membutuhkan sebuah kebijaksanaan yang luar biasa. Kebijaksanaan tidak berdasar pada keinginan, kebijaksanaan tidak berdasar pada nafsu, kebijaksanaan tidak berdasar hasutan. Kebijaksanaan terlahir atas dasar pemikiran jernih seorang manusia yang mampu mempertimbangkan segala sesuatu dengan seluruh aspek positif serta negatif yang akan terjadi. Intinya, kebijaksanaan ini ialah memutuskan dengan menyesuaikan kemampuan.

Ini hidup, ini hidup.. Hal luar biasa apalagi yang akan terjadi di depan? Kompensasi atas seluruh kerja keras dan pembelajaran-pembelajaran hidup, akan setimpal.
Kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, setimpal dengan apa yang telah kita lakukan.

Kita, makhluk lemah yang memiliki impian sangat besar, bahkan otak kita kadang tak mampu menopang mimpi tersebut, minimal menjadi kenyataan.
Tetapi ketika mimpi itu menjadi kenyataan, kita tak tahu harus berbuat apa....

Itulah salah satu bukti kelemahan...
 
 
Blogger Templates