Social Icons

Pages

Thursday, July 7, 2011

Warna Bayangan Kehidupan

Sorot sinar Matahari mengingatkan kita pada bayangan yang selalu ada di belakang kita, pertanda bahwa apa yang telah dilalui, adalah sebuah pembentukan siapa diri kita. melihat dari sisi seperti itu tentu akan terlihat kabur, tanpa warna, dan hanya terlihat sisi bentuk serta tak terlihat keseluruhan dari isi-isinya. Warna, sebagai analoginya, merupakan isi dari warna-warna yang ada di kehidupan kita, ketika bayangan itu telah membentuk siapa diri kita, maka warna itu juga yang memperjelas siapa diri kita sebenarnya, meskipun warna itu hanya bisa terlihat oleh diri kita sendiri.
Kita sebagai makhluk kompleks tentu selalu mengingat apa yang telah kita lalui, terlepas itu manis ataupun pahit, tetapi itulah diri kita. Warna-warna lain juga sering kita jumpai, terlebih lagi ketika kita berinteraksi sebagai makhluk sosial yang tak bisa terpisahkan dengan kebutuhan berkomunikasi.
Secara gamblang, kita lebih mudah untuk mengingat hal buruk yang pernah terjadi, terlebih lagi ketika ada luka yang tertanam di dalam diri kita, baik itu kita sendiri yang menimbulkan goresan itu, ataupun orang-orang yang pernah berada di sekitar kita.
Hal buruk seringkali erat dengan rasa sakit, dan banyak sekali manusia yang tersesat dalam rasa ini. Akan menjadi sebuah kontradiksi ketika membicarakan keikhlasan, kesabaran, dengan rasa sakit. Perlu diketahui, ketika kita berbicara tentang ikhlas ataupun sabar, maka kita sudah tidak perlu terpusingkan rasa sakit yang pernah kita lalui.
Ketika ini semua berhubungan dengan konsekuensi atas langkah yang telah kita pilih, seringkali kita mengacungkan dan menunjukkan jari kita ke arah depan tanpa melihat cermin sebelumnya, yang berarti kita mempersalahkan sesuatu, bahkan seseorang atas rasa sakit yang kita terima, tetapi nyatanya kesalahan itu berasal dari perbuatan kita sendiri, itulah manusia.
Hal seperti ini merupakan contoh-contoh dari warna yang ada di kehidupan kita, yang sebelumnya hanya sebuah bayangan, maka dengan warna ini kita mengenal seperti apa diri kita. Ketika kita bertemu dengan manusia-manusia lainnya, benarkah kita dapat saling memahami seperti apa yang sering kita ucapkan?

No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates