Social Icons

Pages

Thursday, December 13, 2012

Mama :(

Tak pernah terpikir sebelumnya, bahwasanya perjalanan seseorang ada pada tahap pemberhentian. Tak terlepas tujuan itu sudah terselesaikan, atau terlupakan seiring waktu yang semakin hari semakin tak terasa berlalunya. Entah ujung jalan itu tergambar seperti apa, yang jelas setiap insan memiliki sebuah pencapaian dalam perjalanannya itu. Dan aku selalu meyakini bahwa sebuah kesederhanaan akan jauh lebih bermakna.
Semangat itu fluktuatif, semangat itu tidak menentu. Dan terkadang semangat yang menggebu-gebu akan mengalami penurunan secara bertahap. Kondisi yang membuat kita dapat selalu membuka mata agar lebih realistis dalam menjalani segala sesuatunya.
Ada cerita, tentang seorang wanita luar biasa yang memiliki semangat juang besar dalam hidupnya, yang terus bertahan melawan penyakit yang sedang dideritanya, Mama. Sekitar 8 tahun lebih beliau seakan berperang melawan sakitnya. Diabetes menurut catatan medis. Hanya saja keadaan ini semakin diperparah dengan komplikasi pada organ-organ dalam yang lainnya, yang juga disebabkan oleh diabetes itu sendiri karena penyakit ini menggerogoti organ-organ dalam siapapun pengidapnya.
Semangat itu tak pernah surut, meski pada kenyataannya entah berapa kali beliau harus keluar masuk rumah sakit pada tahun 2012, tidak terhitung.
Ada yang begitu mencengangkan, ketika membaca sebuah pesan dari kakak yang sedang menjaga beliau. Kakak mengabarkan bahwa kondisi Mama semakin memburuk setelah sekitar 2 minggu yang lalu keluar dari rumah sakit. Kakak memberitahu bahwa sekarang Mama mengalami sesak nafas, dan selalu mengeluhkan kesulitan dalam bernafas. Dan begitu kaget bahwa beliau meminta maaf kepada Apih (Ayah) dan juga semua anak-anaknya, beliau juga meminta semua anak-anaknya agar berkumpul dirumahnya karena beliau merasa waktu nya sudah semakin dekat...
Entah ini apa, pertanda apa. Aneh rasanya mendengar Mama seakan sudah tidak semangat lagi, biasanya beliau bukan hanya bersemangat tapi juga bisa memberikan motivasi kepada semua anak-anaknya, luar biasa bukan?
Apapun itu, apapun yang terjadi. Aku hanya berharap kondisi Mama akan terus membaik, secepatnya.  Menyesal rasanya ketika menerima kenyataan bahwa aku sendiri belum dapat menjadi seorang anak yang membanggakan, yang membalas segala jasa-jasanya, membahagiakannya terutama. Meskipun usaha untuk mencapai itu tidak pernah berhenti. Ada hal yang mengganjal, ketika merasa bahwa selama ini aku hanya bisa menyusahkan beliau saja.
Tangisanku tak dapat tertahan, ketika mendengar bahwa Mama hanya menginginkan anak-anaknya berkumpul. Dengan segala yang dideritanya, beliau masih menunjukkan bahwa kesederhanaan itu jauh lebih bermakna. Terima kasih, Mama...

No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates